Friday, April 22, 2011

earth day 2011


hari bumi, jumat 22 april 2011

bertepatan dengan hari libur nasional good friday dan libur dibelakangnya.
long weekend.

rencananya mau ajukan cuti untuk minggu depan, lumayan buat pergi keluar kota.
tapi dengan tanggal deadline kerjaan di minggu depan juga, belum yakin bakal disetujui
kalau ambil cuti panjang. so, lihat nantilah kira-kira bisa kabur atau tidak.

hari ini dimulai dengan bangun agak pagi sekitar jam 7.
ya dihari libur, bangun jam 7 sangat tidak biasa, karena hari kerja juga bangun mendekati jam 7 hehe. rencana jogging gagal total, karena rencana bangun jam 6 pagi juga gagal.
jadwal olahraga yang sudah 2 bulan ini kacau balau, membuatku harus berpikir alternatif lain selain berkunjung ketempat olahraga. rencana tinggal rencana.

setelah melek sempurna, nonton star world sebentar.
gila ni aku lagi senang nonton serial masterchef us dan junior masterchef australia.
bertepatan dengan libur ini, acaranya diputar maraton di channel itu.

teriakan kakakku yang kencang membuat aku bangkit untuk mandi.
kali ini cepat saja sekitar 10 menit. scrub muka dan tangan,
hair conditioner sementara absen dulu.

siap-siap barang bawaan, matikan lampu dan segera kabur ke sebuah water park dekat
rumah. tujuan untuk antar krucil berenang. hmm.. bagus juga, sekalian untuk misahin
dia sementara dari psp yang tidak pernah lepas dari tangannya.
lumayan mumpung libur kapan lagi bisa beraktifitas pagi tanpa urusan pekerjaan.

untuk ukuran hari libur tempat berenang dan main air ini tidak terlalu penuh.
jadi lumayanlah masih kebagian bangku dan meja berpayung untuk naruh barang dan duduk
santai. menunggu sambil melakukan kegiatan makan, minum, sambil bergosip dan mengamati
tingkah polah orang-orang.

panas sekali hari ini. sayang sekali tadi lupa bawa kacamata hitam atau topi.
akhirnya, pashmina pun jadilah untuk nutupin kepala dan mata silau dari panas terik
matahari. kukeluarkan buku yang kubawa. lumayan bisa sambil menuntaskan beberapa halaman buku aprilku sambil santai. sesekali menyeruput jus jeruk dan jus mangga kueni.
menyegarkan.

makin siang makin panas sekali dan ohh..
tanda-tanda terserang kegosongan makin kentara. untung tadi tidak memutuskan masuk ke
air. kombinasi terik matahari disiang bolong dan berendam diair
bukan pilihanku saat ini.

menjelang tengah hari pulang dan makin panas sekali. ternyata panas yang seperti bisa
memanggang apa saja itu berlanjut dengan hujan sangat deras yang datang dan pergi
sampai malam. huftt.

rupanya panas hujan silih berganti masih saja terjadi.
kata bmkg, sekarang ini resminya sudah masuk musim kemarau, tapi kok masih sering hujan yah, gimana itu bos-bos di bmkg prediksinya. apa memang masih musim pancaroba atau masih berlangsung itu cuaca ekstrim seperti bulan-bulan kemarin.

dirumah, goleran dikarpet dan nonton serial planet earth di bbc knowledge.
wow.. begitu banyak hal-hal indah dibagian bumi ini yang kita bahkan tidak bisa
membayangkannya. untung ada orang-orang yang telah berjuang mendokumentasikan dan
menyebarkannya, biar semua orang diseluruh dunia bisa menyaksikan.
langit, bumi dan isinya terlalu indah untuk dirusak.

hari menjelang sore. hujan deras yang sudah usai meninggalkan hawa yang sejuk.
buka si hitam, online dan menyapa oom google.

wow.. i love google. it's been amazing.
selalu membuat hal-hal yang aku senang tiap ada event penting.
mengabadikannya dalam bentuk printscreen menjadi kesenanganku yang baru.

kali ini dengan tema earth day
langit biru, matahari bersinar cerah.
seekor burung hinggap dipohon dan terbang melintas.
dua ekor panda sedang menggoda, dibalik serumpun bambu.
dua ekor penguin sedang bergembira diatas digunung es.
seekor singa sedang rebahan dengan nyaman dihutan.
air terjun dengan airnya yang bening dan melimpah mengalir deras dari gunung,
bersatu dengan aliran sungai dibawahnya.

di kaboose ada quiz yang oke buat menguji seberapa jauh pengetahuan tentang
lingkungan. sebenarnya untuk anak-anak siy, tapi untuk nambah pengetahuan layak dicoba.


what's your earth day iq ?


dan hasilnya score benar 10 dari 10. 100 % benar. yayy !!

akhirnya, beberapa aktifitas hari ini yang cukup relevan dalam memperingati hari bumi:

mandi cepat untuk hemat air
matikan lampu beberapa jam untuk hemat listrik
aktifitas outdoor untuk istirahatkan peralatan elektronik
lihat serial planet earth biar lebih cinta bumi dan isinya
isi quiz untuk nambah pengetahuan tentang lingkungan

superb.

yuhuu.. i'm proud of myself :)

Wednesday, April 20, 2011

rosihan anwar and me

rosihan anwar


kamis, 14 april 2011, pukul 8.15 wib, rs. mmc kuningan, jakarta

may you rest in peace


dikoran pagi yang biasa kubaca, diberitakan rosihan anwar,
seorang wartawan senior dan penulis, telah berpulang pada
usia 88 tahun. sakit jantung dan usia tua telah merobohkan
pertahanannya.

ketika itu, ingatanku melayang..
membaca entah di tabloid apa aku lupa, seorang wartawan
menceritakan pertemanannya dengan rosihan anwar.


beliau ini hebat sekali. ingatannya sangat kuat, dan beliau
bisa menceritakan pengalaman-pengalamannya dengan detail.


perbincangan dengan beliau,

apa yang bisa membuat seorang rosihan anwar mempunyai daya
ingat yang begitu kuat? sedangkan usia sudah bisa dibilang
lanjut?


jawabannya sungguh mencengangkan.

beliau ini bisa tidak pikun karena dari dulu rajin membaca.
selain rajin membaca juga rajin menulis. dan ini dia
kuncinya, menulisnya harus menggunakan mesin ketik.


ya. mesin ketik.

bunyi mesin ketik yang cukup berisik itu telah menuntun
pikiran beliau untuk tetap fokus dan jernih. sehingga kata
demi kata meluncur dari pemikirannya.
menghasilkan tulisan yang menarik, padat, enak dibaca.


srett... srettt..
tik..tik...tik..tik..
ting !!

srett... srettt..
tik..tik...tik..tik..
ting !!


ouch..

membacanya, malu sekali. hari gini saja aku merasa udah mulai
pikun. mungkin juga harus minum ginko biloba untuk menguatkan
daya ingat. sedikit-sedikit harus mencatat sesuatu entah di
kertas, di notepad, di hape dll.
memang benar, menulis di komputer seperti sekarang ini memang
bisa membuat ngantuk. tapi dengan mendengarkan musik bisa
menghilangkan kantuk, tapi sekaligus ada kelemahannya, karena
musik juga mengusir konsentrasi saat menulis. belum lagi
godaan untuk menengok jendela-jendela disebelah.

wow.

sulit membayangkan, bagaimana seandainya bila saat ini aku
pakai mesin ketik. entah berapa puluh kali harus
meremas-remas halaman demi halaman kertas dan melemparkannya
ketempat sampah, hanya untuk menulis sebuah posting di blog
ini.

tentu saja, itu adalah cara. tiap orang punya pilihan
masing-masing yang sesuai dengan kemampuannya.
atas nama kemampuan menulis yang belum canggih, kepraktisan,
dan meminimalkan penggunaan kertas, aku memilih menggunakan
teknologi modern ini.

yang pasti, sejak membaca tulisan tentang rosihan anwar itu.
jelas sekali niatku untuk mencontohnya.
usahaku jelas. lebih keras pada diri sendiri untuk lebih
banyak membaca dan menulis.


aku membayangkan dan menginginkan pada usia lanjut nanti,
aku belum pikun, masih senang membaca, dan masih senang
menulis.



amien.

a hard day

aku, kamu, dia, mereka



hey kamu
berulangkali aku ingatkan
tetap saja kamu begitu


entah harus dengan cara apa
mata, telinga, hati kamu
bisa terbuka

huh !!

bosan rasanya

ingin aku berhenti

stop !!

sayang
aku tak bisa

karena itu
yah itu
kata-kata keramat
bernama tanggung jawab

bisa saja
aku berpura-pura

bisu..
tuli..
buta..


tapi

tapi aku bukan dia
yang bisa tutup mulut
tutup telinga, tutup mata
demi rencana-rencananya

ingin
kubiarkan kamu
seenak perut kamu sendiri

tapi
berat rasanya
karena indera-inderaku masih peka

dan

begini jadinya
selalu begini
gumpalan dihati, diotak, didada

detik demi detik
menit demi menit

tik..tik..tik..

menunggu waktu

dhar !!


dan dia

huh !!


dia yang disana
hanya bisa diam
tidak jelas
kemana kata-katanya dibawa

muak aku melihatnya

huek !!

sedih aku melihatnya

tapi

kalau memang hanya segitu
dia bisa


aku bisa bilang apa??


ya

mungkin tampang tak berdosanya
kata-kata dari mulut manisnya
bisa menipu mereka semua

tapi

maaf
aku tidak sebodoh mereka


dan sekarang
aku berdiri disini
melihat kamu
melihat dia
melihat mereka


aku berdiri

disini
masih berselimut gumpalan

berdiri

disuatu titik
bernama

persimpangan..



jakarta
18 april 2011

@sudut hati
ketika rasaku untukmu semua pudar



Tuesday, February 22, 2011

no more hollywood movies ?

5 hal yang terjadi pada diri gw kalo pilem2 hollywood ga nongol lagi di XXI ato 21

1. ga terlalu ngaruh, karena gw bukan movie freak
biasanya nonton pilem juga bukan karena ngejar pilem baru. lebih sering karena iseng aja, lagi jalan-jalan trus tiba2 pengen nonton, ada yang ngebayarin, atau ada acara nonton bareng. pilem yg terakir gw tonton skyline, yg sayangnya jeleeek banget. untungnya dibayarin, jd gw ga terlalu emosi. lebih sering malah nonton di dvd. pilem2 baru n pilem2 lama. yg baru jg jelek2 euy, atau gw kali ya yg ga canggih n ga tau pilem bagus itu yg gimana. hmm.. pilem facebook ko bisa masuk nominasi oscar ga ngerti deh. di dvd nontonnya santai, bisa di pause, sekalian belajar bahasa inggris, kalo ada quotes yg bagus2 bisa langsung dicatet. walopun pilemnya agak lama tapi banyak yg bagus2 loh. beberapa yg gw suka contohnya alice in wonderland, australia, the reader de el el.

2. jadi makin jarang ke bioskop
krn gw bukan penggemar pilem2 indonesia, jadi maap aja kalo gw jadi males menginjakkan kaki di bioskop. beberapa pilem indonesia yg gw tonton juga karena penasaran aja. ayat-ayat cinta, penasaran karena temen2 gw yg nonton pd nangis semua. gw akhirnya nonton, eh ga nangis malah sibuk ngeliatin orang2 yg pada berurai air mata. kata temen gw, itu karena gw kurang beriman. hah ! trus laskar pelangi. penasaran karena heboh banget, andrea hirata dimana-mana. dapet pdf nya tapi bacanya ga kelar2. eh ada yang bayarin, nonton deh. jadi pilem indo boleh asal bisa bikin gw penasaran buat nonton.

3. alesan ke platinum 21 karena pengen beli strawberry shake n nachos
karena ga nonton, abis beli trus ngacir, wah kalo yang ini jadi ga asik deh.. sebeeel!!

4. makin ga suka pilem indo
apalagi sekarang ini yg lg diputer judulnya ane2 semua. ga bikin penasaran tapi malah bikin takut. gw orangnya penakut, jadi liat gratis (jangan sampe deh ) setan aja gw ngeri, apalagi disuruh bayar. ogaaah! buat hantu2, setan2, pocong2, jenglot2, jelangkung2, arwah2 penasaran de el el yang lagi berpesta di ruang2 gelap berpendingin di bioskop, sori deh.

5. ogah nobar di happy hour
nobar dikantor gw pilem indo?? oh noo...ga yakin deh gw kalo itu. sepertinya bakal sepi votingnya. biasanya sekali nobar ada 3 pilem yg ditonton, kalo pilemnya indo, bakal heran kalo bisa dipilih sebanyak itu. kebayang pintu 1 susternya lagi ngesot, pintu 2 arwahnya lagi goyang, pintu 3 apa lagi ya.. ga seru tapi serem. bertaon2 ada nobar di happy hour, gw cuma ikut sekali pas muter eat, pray, love. untungnya, gw anggap bagus tuh pilem.. jadi kelar nonton, dikepala gw rasanya ada yang menggumpal.


5 hal yg gw lakuin buat dapetin pilem2 hollywood karena ga nongol lg di bioskop

1. beli dvd bajakan
baiklah, gw terima cap tidak nasionalis. dgn duit 6 ribu dapet pilem baru, kalo gambarnya jelek bisa dituker lagi. seringnya si kalo lagi apes dapet jelek, juga males nuker tuh. daripada gw beli pilem dvd asli yg harganya puluhan ribu eh .. ada erornya juga, udah gitu ga boleh dituker pula. rugi.

2. pinjem sodara
punya sodara yg seneng nonton pilem n beli dvd boleh juga tuh. jadinya tinggal sortir aja pilem2 yg pgn ditonton. dvd nnya bajakan juga, eh ?

3. nyari lungsuran
lungsuran ga cuma baju aja kali ya. dvd jg bisa dilungsurin. contohnya sodara gw yg ga beli bajakan, tapi belinya di juragan2 di kaskus. tinggal pesen mo pilem apa aja, terus tar dikirim kerumah. sodara gw itu mindahin pilem2 itu ke ext HD nya, jd dvdnya bisa gw ambil. jempol deh... yg pernah gw tonton, kualitasnya oke semua. mantap, banyak, murah meriah. lebih murah dibandingkan beli bajakan.


kesimpulan : ga modal banget nih gw.. :P




Tuesday, February 15, 2011

Think Globally, Act Locally

Jakarta Today

Jakarta Minggu pagi. Cuaca sepanjang hari ini tidak menentu, hujan datang dan pergi tanpa bisa diduga. Tidak hanya hari ini saja, tapi sejak awal bulan lalu, hampir tiap hari, sepanjang minggu, hujan selalu mengawali pagi.

Bagi saya yang pengguna transportasi umum, rasa malas menyerang hampir tiap pagi. Bayangan macet dimana-mana, jalur kereta listrik Jabodetabek bermasalah, mempersiapkan payung, jaket, dan tetek bengek lainnya untuk menghadapi cuaca buruk menjadi rutinitas.

Akhir-akhir ini rasa malas saya ditambah dengan membayangkan bagaimana nanti parahnya Jalan Casablanca karena sedang ada pembangunan jalan layang non tol jurusan Kampung Melayu–Tanah Abang. Bayangkan saja, hari biasa sudah macet ditambah ada proyek pembangunan jalan itu. Jalan makin sempit karena bagian tengah badan jalan dibeberapa tempat ditutup karena sedang ada pekerjaan galian. Alat-alat berat yang sedang bekerja tampak menjulang dibeberapa titik terutama didepan Mall Ambassador.

Jujur, saya tidak terlalu suka Jakarta di musim hujan. Macet dan banjir. Jalanan banjir karena air tidak bisa langsung surut. Selokan sudah tidak bisa menampung air lagi. Disamping volume airnya yang memang besar, juga karena fungsi selokannya sudah tidak maksimal karena tersumbat bermacam-macam sampah, terutama sampah plastik. Kiriman air dari daerah Bogor juga membuat air sungai di beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya meluap.

Pemandangan yang biasa bisa disaksikan disepanjang bantaran sungai, sampah hanyut disepanjang aliran sungai. Sebagian sampah menyangkut di pintu-pintu air, seperti di pintu air Manggarai. Saya pernah melewati sungai di daerah Pitara Depok, ada beberapa gundukan sampah yang pelan-pelan makin turun, karena sampahnya hanyut dibawa air. Mungkin tukang sampah yang membuang sampah disitu berpikir jalan pintas, sampah itu lama-lama bisa habis dengan sendirinya karena terbawa aliran sungai bila sedang pasang. Kreatif tapi tidak pada tempatnya, dan tidak bijaksana.

Hujan juga meninggalkan banyak kenangan buruk buat saya. Pernah suatu ketika saya dan tukang ojek yang saya tumpangi menuju kantor terpaksa harus berteduh dijalan H. Sarmo dekat terowongan Casablanca karena hujan lebat tiba-tiba menerjang. Pernah juga, hujan angin mengguyur menerpa wajah saya, ketika air di jalanan masuk muncrat kedalam angkutan umum 44 jurusan Kampung Melayu – Karet yang saya naiki. Setelah turun dari angkot, saya berjalan menyusuri samping jembatan kearah putaran dibawah flyover Karet depan Sampoerna Strategic Square dengan payung ditangan. Tapi belum habis rasa kesal saya, tiba-tiba saja dari arah belakang, tepat diatas jembatan, sebuah mobil sedan melaju dengan kencang menggilas genangan air dan memuncratkan air yang membasahi seluruh badan.

Alhasil, saya harus berjingkat-jingkat menahan malu masuk ke kantor saya di Jalan Sudirman. Untungnya ada kaos di laci meja saya, sehingga saya bisa ganti dan tidak harus kedinginan dengan baju basah. Hari itu saya berkaos dan bersandal.

Suatu malam, sepulang dari kantor saya terjebak di warung nasi goreng ketika makan nasi goreng disamping gedung perkantoran. Angin kencang bertiup dalam hitungan detik dan hujan sudah mengguyur. Payung tidak bisa menahan badan saya dari basah dan angin. Si abang penjual nasi goreng malah sudah lari menyelamatkan diri, meninggalkan dagangannya yang berantakan. Saat itu saya takut sekali. Membayangkan adegan di film Twister yang mengerikan, dan melihat diri saya seperti dalam adegan itu. Lebih takut karena saat itu disamping saya berdiri teman yang sedang hamil 8 bulan. Ya Tuhan, semoga ini cepat berlalu, batin saya dalam diam. Kami bertahan di warung nasi goreng selama satu jam, dalam keadaan basah kuyup, sebelum akhirnya bisa kembali ke lobby kantor lagi untuk menenangkan diri. Kali ini saya tidak beruntung karena sudah tidak ada kaos tersisa lagi.

Hujan dan macet parah yang juga dirasakan oleh banyak warga Jakarta dan sekitarnya bisa didahului karena hujan beberapa jam saja. Kejadian paling parah sehingga jadi berita nasional pernah terjadi di bulan Oktober tahun 2010 kemarin. Saat itu hari Senin, tanggal 25 Oktober, tepat sehari setelah kejadian meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta. Jalanan macet dimana-mana. Saya naik metro mini 640 jurusan Tanah Abang- Pasar Minggu, dengan perasaan biasa saja. Sampai kemudian perasaan saya mengatakan ada yang tidak beres karena bis yang saya tumpangi seperti diam ditempat, sementara jarum jam yang melingkar ditangan kanan saya terus berjalan.

Dari Jalan Sudirman sampai Pancoran perjalanan ditempuh selama 3 jam, dari jam 9 sampai 12 malam. Kejadian makin parah karena sampai terjadi kecelakaan beruntun di Jalan Gatot Subroto. Orang-orang banyak yang turun dijalan, entah jalan kaki sampai tujuan atau mencari alternatif lain. Saya mencoba tetap fokus, agar tetap bisa berfikir jernih seandainya sesuatu yang buruk terjadi. Tidak ada keinginan saya untuk keluar dari bis. Saya hampir menangis memikirkan kondisi saat itu. Lapar, takut, dan terutama karena sakit lambung saya kumat lagi. Sungguh pengalaman yang sangat emosional. Keesokan harinya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menjadi sasaran caci maki warga Jakarta karena dianggap tidak mampu mengatasi banjir dan kemacetan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memang telah memperkirakan, Jakarta akan dilanda hujan dengan curah ekstrim. Perkiraan tersebut berdasarkan tren curah hujan tinggi yang kerap terjadi belakangan ini, serta masih adanya pengaruh badai La Nina. (Koran Tempo, Jumat, 10 Desember 2010).

Perubahan iklim itu tidak hanya terjadi di Jakarta tapi hampir semua wilayah di Indonesia dan belahan dunia lain, seperti di Eropa dan Amerika. Contohnya badai salju di Jerman membuat bandara Frankfurt menutup penerbangan internasional dan mengakibatkan ratusan penerbangan dibatalkan. Dibenua Amerika, sekarang juga sedang mengalami musim dingin dan badai salju yang lebih besar dari biasanya. Bencana alam juga melanda di benua Australia seperti banjir yang belum lama ini melanda negara bagian Victoria.

Masalah lingkungan dan perubahan iklim sudah menjadi issue global. Konferensi PBB yang membahas soal iklim pun telah berlangsung selama 25 tahun. Dimulai dengan tahun 1985, Konferensi PBB yang pertama tentang perubahan iklim. Para ahli memperingatkan bahwa gas rumah kaca akan meningkatkan suhu global dan dapat menyebabkan naiknya permukaan laut setinggi 1 meter pada 2050. Terus berlanjut sampai dengan tahun 2010 di bulan November, Konferensi PBB tentang iklim di Cancun, Meksiko, dibuka (Koran Tempo, Kamis, 2 Desember 2010).


Big Ideas for a Small Planet

Minggu sore, hujan masih gerimis. Kondisi badan yang tidak fit, batuk dan flu memaksa saya untuk bertahan dirumah. Duduk agak tegang, di kursi makan dan meja bertaplak hijau, ingatan tiba-tiba menerawang. Saya coba merangkai kata-kata untuk menggambarkan suasana hijau pada suatu ketika.

Saat itu tahun 2007. Saya ikut lomba mengecat kaleng bekas cat dengan tema Stop Global Warming, dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus. Ibu Direktur dikantor saya itu pintar menangkap moment yang memang sedang ngetrend saat itu.

Pagi-pagi sebelum sampai dikantor, jadwal saya dimulai dengan pergi ketoko bahan bangunan untuk beli cat. Cat besi warna hijau, kuning, putih, coklat, dan merah jadi pilihan. Warna-warna yang menurut saya mewakili warna alam. Selain itu juga sekaleng pengencer cat dan beberapa kuas ukuran kecil dan sedang. Sampai dikantor, kertas karton yang sudah saya bawa dari rumah saya tulis huruf-huruf dan bentuk-bentuk gambar. Setelah itu digunting dan dipotong untuk nantinya akan saya jiplak diatas kaleng cat.

Dan mulailah petualangan saya mengecat, dengan lagak seperti seniman, saya mulai menyicil pekerjaan itu selama 2 hari. Meja kerja dan lantai saya beri lapisan kertas koran. Saya tidak berpikir kemenangan. Yang penting ego saya terpenuhi, untuk menggoreskan pesan dari lubuk hati. Dengan berhasil mengerjakan ini, saya sudah menang, pikir saya. Celana jeans yang terciprat cat warna kuning dan hijau tidak mempengaruhi niat saya menyelesaikan proyek saya itu. Kaleng bekas cat ukuran 25 kg yang saya dapat dari panitia itu mulai saya make over.

Dengan menggunakan kuas ukuran sedang, kaleng berbentuk bulat persegi panjang itu saya lumuri cat berwarna putih sebagai warna dasar. Kemudian bagian atas dekat bibir kaleng yang melingkar saya beri tulisan GO GREEN, THINK GLOBALLY, ACT LOCALLY warna hijau. Saya kemudian menambahkan 3 pola gambar dibawah tulisan tadi dengan mengikuti lingkaran kaleng. Gambar pertama, Logo Recycle yang dibawahnya bertuliskan Reduce, Reuse, Recycle dengan warna sama hijau. Kedua, sebuah pohon hijau dengan batang coklat dengan tulisan Love Tree warna coklat. Dan ketiga, bola lampu yang sedang bersinar, warna kuning dengan tulisan merah Save Energy. Coretan gambar rumput hijau, saya bubuhkan di bagian dasar kaleng. Sedangkan warna kuning yang tersisa, saya habiskan untuk menyulap bagian dalam dan pegangan kaleng cat itu menjadi secerah matahari yang bersinar siang itu. Sangat cerah. Kaleng cat yang sudah bertransformasi menjadi karya yang menurut saya indah itu saya beri nama Green Bin. Selesai.

Esok paginya, dengan penuh keyakinan, saya bawa si Green Bin untuk penilaian. Meski sebenarnya si Green Bin kurang rapi, karena pewarnaan yang meleber disana sini dan ketebalan catnya yang tidak merata. Wownggak nyangka, si Green Bin dapat juara 2. Para juri tidak melihat cat yang meleber disana sini, tapi mungkin melihat dari pesan yang ingin saya sampaikan. Go Green, Think Globally and Act Locally by doing Reduce, Reuse, Recycle, Love Trees and Save Energy. Very simple, we can do it, right ?

Juara 1 nya adalah kaleng cat yang digambar gedung-gedung pencakar langit yang muram dan menghitam, diatasnya ditempeli banyak kupu-kupu hias warna-warni yang beterbangan. Apakah itu angan-angan seandainya hal itu bisa menjadi kenyataan? Disamping temanya sesuai, hasil kerja teman saya itu juga rapi. Ya iyalah yang mengerjakan itu cowok, pastinya sudah pernah melakukan pekerjaan mengecat, pikir saya. Hal yang paling keren adalah, semua kaleng cat hias itu akan disumbangkan ke suatu tempat di Jakarta untuk dipakai menanam pohon.

Selanjutnya, event-event ataupun artikel yang berhubungan dengan tema go green sangat menyita perhatian saya, dan bila memungkinkan bisa ikut berpartisipasi. Minimal untuk diri saya sendiri, yang masih dalam taraf belajar. Saya ingin lebih peduli kepada lingkungan, dan berusaha untuk mengajak orang-orang terdekat saya untuk melakukan hal yang sama. Ya, dalam skala kecil, saya ingin berpartisipasi dengan semua warga didunia untuk memberi sumbangan pada planet bumi kita tercinta. Di blog saya, pernah saya posting tentang how green I am, the power of me. Tujuan saya agar bisa mengingatkan sampai dimana dan kira-kira apa lagi yang bisa saya lakukan. Syukur-syukur bisa menginspirasi orang untuk melakukan hal yang sama.

Teringat beberapa perbincangan dengan orang-orang terdekat.

Suatu sore di basement, saya dan Rani, teman kantor saya membeli snack. Saya beli juice dalam kemasan tetrapack dan biscuit, sedangkan Rani beli roti. Setelah membayar, saya meminta barang saya tidak dimasukkan dalam plastik pembungkus karena masih bisa dibawa. Teman saya meminta plastik untuk membungkus rotinya.

Come on, hanya beli satu roti dan elu minta plastik? “ tanya saya kepada Rani, masih didepan kasir.

Nggak apa-apa dooooog.. “ jawab Rani.

Sambil menunggu lift menuju ke ruangan, perbincangan kami berlanjut.

Tau nggak, satu bungkus plastik itu butuh lebih dari 500 tahun untuk bisa terurai di tanah, jadi kita sebisa mungkin meminimalisir penggunaan plastik dong..” jelas saya berapi-api.

“Ohh.. kamu seperti pahlawan “ jawab Rani sambil tertawa.

Ya, kita semua bisa jadi pahlawan. Menjadi pahlawan lingkungan bisa dilakukan siapa saja, dimana saja, sendiri atau berkelompok. Karena dalam satu sistem, sekecil apapun yang kita lakukan, berarti ikut memberi kontribusi. Pengalaman saya itu membuktikan bahwa tidak semua orang tahu dan paham akan dampak pencemaran lingkungan. Sebagai langkah awal, bisa dimulai dari diri sendiri, teman, dan lingkungan yang lebih kecil dan dekat dengan kita, yaitu keluarga. Tujuannya adalah agar bisa saling mengingatkan.

Suatu malam saya dan keponakan saya Happy, yang masih duduk di Sekolah Dasar kelas 3, browsing di internet di rumah.

“Apa itu global warming? “ kata Happy.

Glek. Kaget saya karena merasa tidak menyangka ditanya pertanyaan seperti itu tiba-tiba, dan bagaimana harus menjelaskan dengan cepat dan dalam bahasa yang mudah di mengerti bocah berusia 8 tahun.

Global warming itu pemanasan global, makin lama bumi jadi makin panas,” jawab saya dengan percaya diri.

“Ohh.. jadi kaya kalo misalnya gunung gitu, terus atasnya ada es nya, terus tiba-tiba es nya jadi nggak ada lagi, gitu ya? “ katanya sambil mencoret-coretkan tangannya diatas kasur membentuk segitiga seperti gunung.

Saya senyum-senyum sendiri, ternyata dia boleh juga tuh batin saya.

“Iya, bener dek.. makanya dari sekarang dedek juga bisa bantu, caranya dengan menghemat listrik, matiin lampu kalo nggak dipake, kalo ngecas laptop udah sejam, dicabut aja kabelnya, okay? Jawab saya agak lega, karena ternyata dia mengerti dan tidak bertanya lebih lanjut.

Iseng saya tanya, darimana dia tahu informasi seperti itu. Ternyata dari acara di televisi berjudul On The Spot yang dia tonton.

Setelah peristiwa itu, saya hadiahi keponakan saya itu permainan kartu dengan tema Ayo Kita Lindungi Lapisan Ozon, yang dikeluarkan oleh Unit Ozon Nasional. Menceritakan Popo dan Pipi, dua kakak beradik yang akrab dengan lingkungan alam. Menurut saya agak berat juga topiknya ini, tapi dimana-mana jarang dijumpai semacam buku pendidikan mengenai lingkungan untuk anak yang penyampaiannya mudah, sederhana dan dalam bentuk yang tidak membosankan. Contohnya buku cerita atau komik yang mengakomodasi kepentingan itu.

Banyak hal bisa kita lakukan untuk berpartisipasi, bentuknya pun bisa bermacam-macam. Dari yang tidak mengeluarkan uang serupiah pun seperti mematikan lampu kalau sedang tidak digunakan, sampai dengan hal yang membutuhkan duit ratusan juta untuk membeli mobil Toyota Prius Hybrid yang ramah lingkungan. Kita juga bisa menentukan pilihan dalam penggunaan barang-barang yang kita pakai sehari-hari.

Produk-produk ramah lingkungan baik barang konsumsi atau peralatan elektronik, makin digemari dan terus berinovasi. Walaupun harganya lebih mahal, tetapi tetap dicari. Tanda bahwa green lifestyle makin menjadi kebutuhan. Apa yang baik untuk lingkungan, baik untuk kesehatan manusia. Contohnya, buah dan sayur organik, bagus buat kesehatan. Kegiatan outdoor dan bersepeda, lebih fun dan membuat badan sehat. Peralatan elektronik juga sudah banyak yang menggunakan teknologi ramah lingkungan seperti, handphone, komputer dan lain-lain. Contohnya, dengan penambahan software seperti EnergyCut, teknologi Green Heart, tidak menyertakan CD atau material yang tidak penting lainnya seperti manual book.

Penggunaan tas kain atau tas yang dibuat dari bahan yang ramah lingkungan sudah menjadi tren di masyarakat. Tas itu bisa dipakai berkali-kali atau bisa dicuci, sehingga mengurangi penggunaan tas plastik. Bahkan ada perancang busana terkenal di Indonesia yang ikut merancang tas seperti itu dan bisa didapatkan di beberapa pusat perbelanjaan terkenal. Dengan desain yang lucu dan kata-kata yang menarik, kadang membuat pembaca tersenyum simpul. Contohnya kata-kata yang tertulis, Plastic Bag is So Yesterday. Saya sendiri lebih memilih tas kain, walaupun tidak membeli secara khusus tas-tas yang ditawarkan. Hanya memanfaatkan tas bekas belanja atau tas yang didapat gratis, yang intinya tidak terbuat dari plastik, bisa dicuci dan bisa untuk membawa barang.

Bahan plastik sering jadi kambing hitam, karena dianggap merusak lingkungan. Akan tetapi, manusia sebenarnya tidak dapat memungkiri bahwa plastik masih menjadi bahan kemasan favorit. Hal ini karena plastik memiliki karakter berbiaya murah, berbobot ringan, praktis, dan tidak mudah pecah. Hanya memang sulit terurai, bisa diurai 500-1000 tahun lamanya. Ini yang jadi masalah kenapa plastik itu tidak ramah lingkungan. Dengan demikian yang harus dilakukan saat ini adalah bukan memusuhi plastik, tapi mempercepat proses penguraian plastik, yang awalnya ribuan tahun jadi bisa lebih singkat (Wartadigital.com)

Dengan menggunakan plastik terurai, sampah plastik diharapkan tidak lagi menumpuk, menghambat saluran air, dan tanah dapat berfungsi kembali sebagai penyerap air hujan.
Retailer di kota besar telah menggunakan Oxium sebagai shopping bag, seperti Carrefour, Indomaret, Alfamart, Superindo, Hero, Giant, Gramedia, Guardian, dan lain-lain. Tugas kita sebagai pengguna plastik Oxium itu adalah memastikan telah membuang sampahnya secara benar, sehingga tidak terbuang ke aliran sungai. Kalau itu terjadi, maka proses degradasinya tidak akan terjadi dalam waktu 2 tahun, sehingga melenceng dari tujuan semula yaitu ramah lingkungan.

Apa yang telah dilakukan oleh orang-orang di lingkungan sekitar anda? Di lingkungan saya cukup banyak. Dan hal itu sangat menyenangkan, karena dimana-mana banyak pihak yang peduli terhadap lingkungan. Saya paling senang menerima email dari kolega, yang email signaturenya ada gambar bola dunia, atau selembar daun hijau bertuliskan “Please Consider the Environtment Before Printing This Email”. Dikantor saya juga ada pemadaman lampu tepat pukul 17.30 WIB untuk saving cost dan secara umum untuk membantu pembatasan konsumsi listrik. Smoking Room di basement digedung perkantoran saya ditutup. Smoking Area dipindahkan jauh keluar gedung dekat tempat parkir. Selain mengurangi polusi udara, hal tersebut juga bisa mengurangi risiko kebakaran di gedung-gedung bertingkat.

Program Earth Hour yang dilakukan serentak diseluruh dunia juga disambut Manajemen gedung perkantoran saya. Di lift ditempel poster ajakan untuk berpartisipasi. Aksi memadamkan lampu selama satu jam yang di wilayah Indonesia dilakukan serentak pada pukul 20.30 hingga 21.30 ini adalah upaya dunia untuk mengurangi dampak pemanasan global. Tahun 2009 lalu saya ikut berpartisipasi, tetapi tahun 2010 kemarin absen karena saya sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan. Tidak terlalu menyesal, toh setiap hari dengan kesadaran sendiri saya juga sudah mematikan lampu yang tidak dipakai.

Masyarakat di lingkungan kita juga sudah banyak yang peduli lingkungan. Contohnya di kampung-kampung dan lingkungan tempat tinggal. Di beberapa tempat disediakan tempat sampah untuk sampah kering atau basah. Di tempat-tempat umum juga, seperti dipinggir jalan, di stasiun kereta api, di terminal sudah disediakan tempat sampah untuk organik dan non organik. Pertanyaan pertama, sudahkan masyarakat yang disediakan sudah berdisiplin membuang sampahnya pada tempat yang sesuai? Pertanyaan kedua, apakah tukang sampah yang mengambil sampah berbeda jenis itu akan memisahkan sampah yang dia ambil dalam tempat yang berbeda dan membuangnya ditempat yang berbeda ? Saya belum menemukan jawabannya.

Di beberapa rumah tangga yang saya ketahui, ada yang menyimpan plastik kemasan barang kebutuhan sehari-hari untuk dikumpulkan. Informasi yang saya terima, ada orang yang membutuhkan sampah tersebut. Membantu mengumpulkan bukan tindakan yang sulit, sekaligus dapat mengurangi pencemaran lingkungan.

Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama Biopori (Wikipedia).

Pengetahuan saya mengenai biopori terjadi secara tidak sengaja. Saat itu saya mendengar beberapa orang di depan rumah saudara saya sedang menggali beberapa lubang dengan sebuah alat. Saya kurang tertarik untuk mengetahui. Setelah jadi baru saya heran ada beberapa lubang didalam tanah dengan ukuran yang sama dan diberi potongan paralon di permukaan tanah untuk memperkuat rongganya. Setelah diberi penjelasan oleh saudara saya, baru saya mengetahui kalau fungsinya adalah untuk membuat kompos dan lubang resapan air. Kebetulan saya memang agak malas, jadi kalau menyapu daun-daun bunga yang gugur bisa langsung dimasukkan ke lubang tersebut. Pengetesan juga saya lakukan ketika sedang menguras kolam ikan, air yang dibuang dialirkan ke dalam lubang biopori tadi. Dalam waktu singkat, lubang penuh dengan air, dan air itu tidak hanyut ke selokan, melainkan meresap ke dalam tanah sampai habis. Tujuan berhasil.

Lalu, apakah yang sudah dilakukan pemerintah ? Menurut saya, pemerintah bertugas ditingkat pengambil kebijakan, membuat peraturan serta mengontrol pelaksanaan peraturan itu. Kalau fungsi itu gagal, maka masyarakat berhak mengkritisi. Jangan ada jargon ”Serahkan ke Ahlinya”, tapi tidak mampu berbuat apa-apa.

Ingat, Fauzi Bowo memang tidak menyebabkan banjir dan macet. Banjir dan macet sudah menjadi masalah di Jakarta sejak bertahun-tahun lalu. Jadi, seorang Fauzi Bowo ataupun siapa penggantinya untuk periode-periode mendatang dipastikan menghadapi permasalahan yang sama.Tapi seorang Fauzi Bowo seharusnya bisa membuat program-program yang bersifat pencegahan, agar Jakarta menjadi kota yang lebih nyaman untuk ditempati, bebas dari banjir. dan macet.

Pembangunan pusat perbelanjaan yang tidak sesuai dengan daya dukung lingkungannya harus ditertibkan. Ruang terbuka hijau di perkotaan juga harus ditambah. Banjir besar yang melanda Jakarta beberapa waktu lalu bukan hanya disebabkan problem saluran air semata. Minimnya ruang terbuka hijau (RTH) sebagai daerah resapan air juga menjadi peryebab banjir dan rendahnya kualitas udara di Jakarta.


Car Free Day. Pemandangan orang bersepeda di hari Minggu di jalan Sudirman-Thamrin sangat keren. Orang bersatu dari berbagai tempat, berkumpul dan melakukan aktivitas olah raga bersama, atau sekedar menikmati jalan tanpa kendaraan bermotor. Having fun dengan keluarga atau teman, dengan mendapat bonus sehat. Penggunaan sepeda sudah banyak dilakukan warga masyarakat. Termasuk digunakan sebagai alat transportasi untuk bekerja ( Bike to Work). Rumah jauh didaerah sub urban tidak menghalangi untuk bersepada. Saya sering melihat, para biker itu menumpang kereta api dengan melipat sepeda, dan melanjutkan menggowes sepedanya menuju tempat tujuan. Kegiatan ini bisa mengurangi polusi udara sehingga udara bersih di perkotaan bisa terwujud. Saat ini jalur sepeda sedang diusulkan untuk diadakan di beberapa jalan tertentu.

Dampak pencemaran lingkungan harus disadari oleh masyarakat. Pemberi sumbangan terhadap pencemaran lingkungan harus menyumbang lebih banyak pula untuk pencegahannya. Sebagai ilustrasi, satu rumah tangga dengan tingkat sosial ekonomi menengah atas, terdiri dari 5 anggota keluarga, mempunyai kepemilikan mobil 1, motor 3, handphone minimal 7, laptop/komputer 4, kamar mandi 4 dan peralatan elektronik rumah tangga lainnya, akan menggunaan energi listrik lebih banyak dan menyumbangkan polusi udara lebih banyak, bila dibandingkan dengan rumah tangga yang tingkat sosial ekonomi nya lebih rendah.

Berbicara mengenai masyarakat tentunya sangat sulit untuk melibatkan masyarakat semua, karena tingkat kesadaran orang berbeda-beda. Tingkat kesadaran ini tidak ada korelasinya dengan status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan misalnya. Ada orang kaya bermobil pribadi, membuang sampah dijalan raya dari jendela mobilnya.

Saya yakin bukan masalah mereka tidak tahu, tidak boleh membuang sampah sembarangan, tapi karena sikap tidak peduli saja. Contoh : di gerbong kereta ekspres yang notabene para penumpangnya adalah karyawan, dengan status sosial ekonomi menengah atas ( saya lihat dari barang bawaan mereka ), demi ketertiban umum dan kenyamanan, dilarang duduk di lantai dan pakai kursi lipat. Tapi apa yang terjadi, makin banyak saja yang duduk dikursi lipat, dan dilantai, cuek bahkan sambil tidur. Atau kebiasaan yang buang air kecil sembarangan, sampai ditulisi yang kencing disini anjing, tapi tetap saja ada pelaku. Intinya bukan karena mereka buta huruf sehingga tidak bisa membaca kan, karena mereka cuek. Itu saja.

Jadi menurut saya, yang perlu ditumbuhkan adalah kesadaran. Kesadaran bisa dibangkitkan dengan pendidikan/sosialisasi. Sosialisasi tidak bisa dilakukan sekali dua kali langsung berhasil. Tetapi harus terus menerus dan konsisten. Agar sikap itu menjadi sebuah gaya hidup. Gaya hidup membuat kita melakukan dengan senang, tidak terpaksa, dan tidak capek, bahkan kalau tidak melakukan bisa meriang. Contoh : gaya hidup sehat dengan berolah raga.

Karena berhubungan dengan masyarakat, tentu saja banyak aspek yang berhubungan. Karena Itu menurut saya Kementrian Lingkungan Hidup tidak usah pusing bekerja sendiri. Kuncinya adalah Integrasi. Dengan Instansi-instansi lain bekerja sama. Tentu saja atas dukungan pemerintah pusat. Integrasi antara Kementrian Lingkungan Hidup, Kementrian Pendidikan Nasional dan Pemerintah Daerah. Dimasukkan kurikulum pelajaran tentang lingkungan sejak Sekolah Dasar, penyuluhan di masyarakat sampai di tingkat Rukun Tetangga. Sehingga tidak ada anak kecil yang membuang bungkus snack yang dimakan di jalan depan rumahnya, sementara orang tua yang menyaksikan tidak mengambil tindakan apa-apa.

Sampai saat tulisan ini dibuat, belum ada lagi planet yang bisa ditemukan yang bisa menjadi kandidat layak untuk digunakan sebagai tempat tinggal manusia di masa depan. Karena itu mari kita ikut berpartisipasi bersama warga dunia yang lain, memberi dukungan untuk mewujudkan Bumi yang hijau. Mengutip Orlando Bloom, aktor Hollywood :

“‘I’m really not an expert on environmental matters,” Bloom says.But I’m very passionate about the environment. And the more I learn about it, the more I realize that there are little things that everyone can do.” (ecorazzi.com, 10 April 2007).

Yes, I definitely will take part, how about you ?


Foto Kredit: Dokumentasi Pribadi



Thursday, January 27, 2011

crop circle

crop circle

crop circle yang muncul di sawah di kab. sleman yogyakarta menurut gw bukan karena perbuatan ufo (unidentified flying object), tapi perbuatan manusia. apalagi kalau ada crop circle yang bentuknya muka buletnya gayus (tersangka korupsi pajak)

hahaha... jadinya juga ufo ( unidentified fooling object ) --> portal koran tempo

karena itu, biar otak ga capek menerka-nerka dan juga dibikin bingung sama media yang terlalu heboh membicarakannya, mending langsung ngacir ke howstuffworks aja, beres ;P

cara bikin crop circle tidak terlalu sulit ( buat ahlinya hehe ), cepat ( 3-5 jam ) dan tidak butuh alat canggih ( tali, papan, tiang ).

bagi gw, fenomena crop circle itu hampir sama dengan graffiti yang berupa gambar-gambar. hanya medianya saja yang berbeda. graffiti di dinding gedung atau tembok-tembok dipinggir jalan, crop circle di ladang gandum atau sawah.

srett srett... dengan cat semprot untuk graffiti. tali dan papan untuk crop circle. masing-masing personil melaksanakan tugasnya. setelah itu kabur.

keesokan harinya ada yang menemukan hasil karya itu, dan heboh lah. hanya untuk graffiti tidak terlalu heboh karena sudah banyak sekali dijumpai terutama dipinggir-pinggir jalan, kecuali kalau rumah pribadi yang dijadikan sasaran, pasti yang punya rumah heboh mengumpat-umpat. kalau untuk crop circle, sudah pasti heboh karena dikaitkan dengan aksi dari ufo, karena para pelaku jarang yang mengaku.

cuma hal itu bisa dikategorikan merusak kepentingan umum. Contoh dinding jadi kotor, dan juga kalau gambarnya gambar tidak jelas atau bermuatan sara.

dalam kasus crop circle ini, memang bagus sekali gambar2 yang dihasilkan.
tapi terpikir ga sih kalo bakal merugikan petani karena sawah ato ladangnya rusak dan ga bisa dipanen. walopun sebenarnya tanaman itu tidak rusak, cuma direbahin aja n bakal bisa tumbuh lagi.

persamaan crop circle dengan graffiti gambar:

  • pelakunya pasti mempunyai jiwa seni dan ketrampilan untuk membuatnya
  • waktu membuatnya dengan ngumpet-ngumpet, kalo ketahuan bisa ditangkap polisi karena merusak dan mengganggu ketertiban umum
  • mengkonsep dan mendesain pola gambarnya lebih dulu, biar ga kelamaan bengong di lokasi pembuatan
  • alat yang dipakai sederhana dan tidak terlalu canggih
  • malem-malem baru beraksi jadi pagi langsung heboh
  • masing-masing personil punya tugas sendiri2 biar cepat kelar
  • waktu yang dibutuhkan tidak lama biar ga ketahuan orang
  • setelah selesai cepat kabur untuk menghilangkan jejak
  • jarang yang ngakuin sebagai pelakunya biar berkesan misterius
  • merusak kepentingan orang lain

jadi ... melampiaskan kepuasan berkreasi diatas penderitaan orang lain, hmm.. that's not cool..